index='x'>

Sabtu, 12 Agustus 2017

Teknik Sepeda Motor


Ok...pada kesempatan kali ini kita akan bahas mengenai dasar teknik sepeda motor. Langsung serius saja yaaa...😁
Komponen utama sepeda motor terdiri dari beberapa komponen dasar. 
Secara kelompok besar maka komponen dasar sepeda motor terbagi atas :

Sistem Mesin

Mesin terdiri atas :


a. Sistem tenaga, mesin sebagai sumber tenaga penggerak untuk berkendaraan, terdiri dari bagian :
    -Sistem pembuangan
   - Sistem bahan bakar
   - Sistem pendinginan
   - Sistem pelumasan
b. Sistem transmisi penggerak Merupakan rangkaian transmisi dan tenaga mesin ke roda belakang, berupa :
   - Mekanisme kopling Transmisi
   - Mekanisme gear
   - Mekanisme starter

Sistem Kelistrikan



Mekanisme kelistrikan dipakai untuk menghasilkan daya pembakaran untuk proses kerja mesin dan sinyal untuk menunjang keamanan berkendaraan. Jadi semua komponen yang berhubungan langsung dengan energi listrik dikelompokkan menjadi bagian kelistrikan.
Bagian kelistrikan terbagi menjadi :

- Kelompok pengapian
- Kelompok pengisian
- Kelompok beban

Rangka/Chassis

Terdiri dari beberapa komponen untuk menunjang agar sepeda motor dapat berjalan dan berbelok. Komponennya adalah :
- Rangka
- Rem
- Kemudi
- Tangki bahan bakar
- Suspensi
- Roda

Pada sepeda motor juga memerlukan perhitungan fisika, beberapa perhitungan fisika diperlukan untuk mengetahui : kapasitas mesin, volume silinder, perbandingan kompresi, kecepatan piston, torsi, tenaga, korelasi antara mesin dan kecepatan motor pada tiap posisi gigi dan daya dorong roda belakang dari sepeda motor, dll.
Kapasitas mesin ditunjukkan oleh volume yang terbentuk pada saat piston bergerak keatas dari TMB (Titik Mati Bawah) ke TMA (Titik Mati Atas), disebut juga sebagai volume langkah.
Volume langkah dihitung dalam satuan cc (cm3/cm cubic).
Rumus untuk menghitungnya Contoh :
Pada sebuah data sepeda motor memuat data diameter silindernya 53,5 mm dengan langkah piston 48,8 mm, tentukan volume langkahnya. Penyelesaian : 

D = 53,5 mm
S = 48,8 mm
丌 = 3,14

Ditanya Volume langkah ?

Jawab : Jadi volume langkah dari motor tersebut adalah 109, 7 cc dibulatkan menjadi 110 cc.

*Volume ruang bakar adalah volume dari ruangan yang terbentuk antara kepala silinder dan kepala piston yang mencapai TMA. Dilambangkan dengan Vc (Volume compressi) 

*Volume Silinder adalah jumlah total dari pertambahan antara volume langkah dengan volume ruang bakar.

        Rumusnya : Vs = Vl + Vc           
             DimanaVs = Volume silinder (cc)
                            Vl  = Volume langkah (cc)
                            Vc = Volume ruang bakar (cc)  

*Perbandingan kompresi adalah perbandingan volume silinder dengan volume kompresinya. Perbandingan kompresi berkaitan dengan volume langkah. Bila dinyatakan dalam suatu rumus maka : Besarnya perbandingan kompresi untuk sepeda motor jenis touring berkisar antara 8 : 1 dan 9 : 1. Ini artinya selama langkah kompresi muatan yang ada di atas piston dimampatkan 8 kali lipat dari volume terakhirnya. Makin tinggi perbandingan kompresi, maka makin tinggi tekanan dan temperatur akhir kompresi. Efisiensi Bahan Bakar dan Efisiensi Panas Nilai kalor (panas) bahan bakar perlu kita ketahui, agar neraca kalor dari motor dapat dibuat. Efisiensi atau tidak kerjanya suatu motor, ditinjau atas dasar nilai kalor bahan bakarnya. Nilai kalor mempunyai hubungan dengan berat jenis. Pada umumnya makin tinggi berat jenis maka makin rendah nilai kalornya. Pembakaran dapat berlangsung dengan sempurna, tetapi juga dapat tidak sempurna. 

Pembakaran yang kurang sempurna dapat berakibat : 
    "Kerugian panas dalam motor menjadi besar, sehingga efisiensi   motor menjadi turun, usaha dari motor menjadi turun pula pada   penggunaan bahan bakar yang tetap" 
Sisa pembakaran dapat menyebabkan pegas-pegas piston melekat pada alurnya, sehingga ia tidak berfungsi lagi sebagai pegas torak.  Sisa pembakaran dapat pula melekat pada lubang pembuangan antara katup dan dudukannya, terutama pada katup buang, sehingga katup tidak dapat menutup dengan rapat.  Sisa pembakaran yang telah menjadi keras yang melekat antara piston dan dinding silinder, menghalangi pelumasan, sehingga piston dan silinder mudah aus. 

Efisiensi bahan bakar dan efisiensi panas sangat menentukan bagi efisiensi motor itu sendiri. Masing-masing motor mempunyai efisiensi yang berbeda. 
Kecepatan piston sewaktu mesin berputar, kecepatan Piston di TMA dan TMB adalah nol dan pada bagian tengah lebih cepat, oleh karenanya kecepatan piston diambil rata-rata. 
Dengan rumus sbb : 

V = Kecepatan Piston rata-rata 
L = Langkah (m). 
N = Putaran mesin (rpm). 


Dari TMB, piston akan bergerak kembali keatas karena putaran poros engkol, dengan demikian pada 2x gerakan piston, akan menghasilkan 1 putaran poros engkol, jika poros engkol membuat N putaran, maka piston bergerak 2LN. Karena dinyatakan dalam detik maka dibagi 60. 


Torsi


Torsi = gaya x jarak Gaya tekan putar pada bagian yang berputar disebut Torsi, sepeda motor digerakan oleh torsi dari crankshaft. Makin banyak jumlah gigi pada roda gigi, makin besar torsi yang terjadi. Sehingga kecepatan direduksi menjadi separuhnya, besarnya torsi maksimum setiap sepeda motor berbeda-beda. Ketika sepeda motor bekerja dengan torsi maximum, gaya gerak roda belakang juga maximum. Semakin besar torsinya, semakin besar tenaga sepeda motor tersebut. Besarnya torsi biasanya dicantumkan dalam data spesifikasi teknik, buku pedoman servis atau dalam brosur pemasaran suatu produk motor. 

Tenaga (Horse Power) 


Kerja rata-rata diukur berdasarkan tenaga akhir (Torsi dari crankshaft menggerakan sepeda motor, tapi ini hanya gaya untuk menggerakan sepeda motor dan kecepatan yang menggerakan sepeda motor tidak diperhitungkan. Tenaga adalah kecepatan yang menimbulkan kerja). 

Performance Curves (Diagram Kemampuan Mesin) 


Diagram Kemampuan mesin terdiri dari Engine performa diagram dan Ring performa. Engine performa diagram, merupakan indikasi tenaga mesin, torsi, dan pemakaian bahan bakar yang dilihat dari putaran mesin. Dengan kata lain pada Run ring performance curva diagram diperlihatkan hubungan antara posisi gear putaran mesin, Tenaga roda belakang dan hambatan pada saat berjalan dari saat sepeda motor berjalan. Dengan membaca performance curva, dapat dilihat kemampuan dan kelebihan suatu sepeda motor. 

Karakter Dari Mesin 


Tenaga mesin dan kurva torsinya menggambarkan karakteristik mesin. Ketika putaran mesin berada dalam range yang powernya maksimum dan kurva torsinya lebar, dan terjadi pada putaran mesin yang rendah, mesin ini bertipe mesin-mesin putaran rendah. dan sangat bertenaga pada putaran menengah, singkatnya mesin ini cocok untuk kendaraan jalan raya. Dan jika puncak kurva torsinya lebih sempit dan terjadi saat putaran yang lebih tinggi, mesin ini bertipe mesin putaran tinggi dan sangat cocok untuk mesin motor sport/balap. Secara umum, jika mesin dengan kurva torsi yang lebih tinggi dan yang lebih rendahnya terjadi pada putaran normal/midle mudah dalam penggunaannya. Sebaliknya, jika ada perbedaan yang cukup besar torsinya dalam putaran mesinnya atau jika torsi max-nya terjadi pada putaran tinggi, akan lebih sulit dalam penggunaannya/pengoperasiannya.

Konsumsi Bahan Bakar

Spesifik konsumsi bahan bakar spesifik dan konsumsi bahan-bakar yang menunjukan berapa banyak kilometer yang dapat ditempuh oleh motor dengan 1 liter bensin. Dalam konsumsi bahan-bakar secara spesifik yang ditunjukkan adalah berapa gram dari bahan-bakar yang digunakan HP (horse power)/jam secara umum efisiensi mesin tertinggi (konsumsi bahan-bakar spesifik terendah) terjadi dimana kurva power dan kurva torsinya sama-sama paling tinggi. 


Diagram Performa Mesin Saat Berjalan Garis vertikal ➝ Menunjukan tenaga putaran pada roda belakang, hambatan, beban putaran, putaran mesin (rpm) dan garis horisontal kecepatan motor (km/jam) bersesuaian juga dengan posisi gigi transmisinya. Dari diagram di bawah ini, dapat dilihat hubungan antara putaran mesin dan kecepatan motor untuk tiap-tiap posisi gigi transmisi, antara putaran mesin dengan daya putaran roda belakang. Daya putaran roda belakang adalah daya yang dibutuhkan untuk menaiki tanjakan/daya tanjakan maksimum dan kecepatan maksimum pada tiap-tiap posisi gigi. 
Korelasi Antara Mesin dan Kecepatan Motor Pada Tiap Posisi Gigi ➝ Korelasi ini bisa dikualifikasikan dengan mengetahui reduksi ratio tiap giginya dan diameter roda belakang (diameter efektif ban/tire effective diameter). Jika putaran mesin motor sekitar 400 rpm, kecepatan motor akan berkisar 10 km/h pada gigi 1, pada gigi 2 sekitar 17 km/h, pada gigi 3 sekitar 25 km/h dan pada gigi 4 sekitar 30 km/h. Jika putaran mesin ditambahkan 1000 rpm lagi menjadi 5000 rpm, tenaga dan torsi mesin juga meningkat, yang memungkinkan motor dapat menanjak / mendaki dan menghasilkan tenaga yang diperlukan. Kecepatan maksimum praktis mesin adalah kecepatan yang dihasilkan ditiap posisi gigi.
Daya Dorong Roda Belakang Dan Tahanan Pada Saat Berjalan ➝ Daya dorong roda belakang sama dengan gaya tarik-menarik roda belakang. Motor dapat maju kedepan, dengan adanya gaya tarik ini yang melawan gaya tahanan pada saat berjalan. Tahanan pada Saat Berjalan Tahanan adalah total dari hambatan perputaran (hambatan geseknya pada saat ban berputar pada permukaan jalan), hambatan udara (hambatan angin pada saat motor berjalan) dan hambatan menanjak (pada saat mendaki). Hambatan perputaran dihitung dari hambatan gesekan ban, berat motor. Hambatan angin adalah hambatan dari bagian depan motor, kecepatan motor. Hambatan menanjak adalah jumlah dari perhitungan sudut kemiringan jalan dan berat kotor dari motor. 
Daya Dorong Roda Belakang ➝ Daya dorong roda belakang adalah dari torsi mesin yang ditingkatkan dengan reduksi giginya, gearbox dan gigi sproket. Yang menyebabkan motor maju kedepan dan melawan gaya tahanan saat berjalan. Hubungan antara daya dorong roda belakang dan gaya torsi adalah: Dari kurva diagram kurva tenaga, nilai T dihitung (efficiency transmission) tergantung pada posisi gigi, jenis kopling dan faktor lainnya.

Terimakasih, semoga bermanfaat...

Sumber artikel: Teknik Mesin Motor


0 komentar:

Posting Komentar